Terminal Parkir Elektronik Terbukti Naikkan PAD Jakarta

By Admin


nusakini.com - Pemberlakuan terminal parkir elektronik (TPE) terbukti meningkatkan pendapatan daerah. Pendapatan di beberapa titik parkir on the street di Jakarta naik drastis.

Di Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, salah satu titik parkir on the street yang terdapat TPE misalnya. Di sepanjang ruas jalan itu terdapat 13 mesin TPE. Peningkatan pendapatannya pun cukup fantastis. 

"Kalau dulu sebelum pakai elektronik (TPE) cuma sekitar Rp280 ribu, saat pakai itu sekitar Rp7 juta per harinya," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Tiodor Sianturi, kemarin. 

Parkir elektronik yang sudah mulai diterapkan pada Maret 2015 ini didominasi kendaraan roda empat. Pemilik kendaraan umumnya berasal dari karyawan kantor dan kafe di sekitar Jalan Falatehan. Untuk tarifnya, kendaraan roda dua dikenai Rp2.000, dan roda empat dikenai Rp5.000. Tarif itu diberlakukan progresif per jam. Pembayarannya menggunakan kartu elektronik dengan beberapa varian bank. 

Kenaikan yang fantastis itu mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk mengoptimalkan penerapan TPE. Pada Senin 24 Oktober, 41 mesin TPE secara resmi beroperasi di Jalan Pecenongan, Juanda, Pinangsia Raya dan Pinangsia I, II, dan III, Jakarta Pusat. 

Harapan Pemprov DKI ialah pendapatan dari retribusi parkir makin meningkat. Target pendapatan dari sektor itu sebesar Rp1,2 triliun bisa tercapai. 

Sebelumnya, pada 2015, parkir elektronik juga telah terpasang di Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di tempat itu sebelum terpasang TPE, pendapatan parkir hanya Rp4,5 juta per hari. Saat pemasangan, pendapatannya mencapai Rp50 juta per hari. 

Di tempat lainnya, yakni di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, pendapatan sebelum terpasang TPE hanya mencapai Rp500 ribu per hari, sedangkan, setelah pemasangan, meningkat menjadi Rp12 juta per hari. Total pendapatan pada 2015 dari parkir elektronik ini mencapai Rp4,5 miliar. (p/mk)